Cari Perlengkapan Diabetes 08159039897

Perlu di baca

Udur-undur obat Diabetes

Sejak ramai dipublikasikan di berbagai media, undur-undur yang bernama latin Myrmeleon sp ini kian ngetop sebagai obat alternatif diabetes melitus. Disamping khasiatnya, harganya juga terbilang cukup murah. Kepopulerannya juga terbukti dari semakin banyaknya kalangan pebisnis yang membudidayakan dan menjual serangga yang berjalan mundur ini.

Selain tripang emas, undur-undur juga bisa digunakan sebagai obat alternatif mengatasi diabetes. Binatang kecil biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir itu ampuh menurunkan gula darah.

Dalam bahasa mandarin hewan ini bernama di-gu-niu dan dalam bahasa Inggris disebut Antlion. Hewan yang biasa berjalan mundur ini dari beberapa kesaksian beberapa orang disebut-sebut dapat menurunkan kadar gula penderita diabetes dan berkhasiat untuk beberapa penyakit lain seperti stroke berat. Ilmu pengobatan Cina pun hingga saat ini masih menggunakannya.

Undur-undur adalah kelompok binatang holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur, larva, pupa, dan imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan. Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, binatang ini merupakan ordo Neuroptera Ordo Neuroptera adalah serangga bersayap jala. Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur, metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago).

Pengobatan dengan undur-undur ini pun mengggunakan cara unik. Undur-undur yang masih hidup dimasukkan ke dalam kapsul dan ditelan layaknya obat. Warga yang mengonsumsinya pun mempercayai khasiat pengobatan ini. Namun dari kaca mata medis, kepercayaan sebagian masyarakat tentang undur-undur sebagai obat diabetes belum bisa dibuktikan. Sebab itu, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Aru W. Sudoyo, pihaknya tak berani merekomendasikan undur-undur sebagai obat diabetes.

Berdasarkan penelitian diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, binatang ini mengandung zat sulfonylurea.
Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan. Di mana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit.

Kesaksian Penderita DM
Salah satu kesaksian penderita kencing manis yang sudah mencoba undur undur ini disampaikan dalam sebuah milist. Kutipan emailnya sebagai berikut:

—– Original Message —–
From: nurdin
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 17, 2007 8:42 AM
Subject: [Dokter Umum] Undur-undur

Assalamu`alaikum

Untuk berbagi pengalaman.
Yth. Para Dokter.

Ibu saya memderita Diabetes type2 (rata-rata 120 puasa, 160 dua jam setelah makan), Hipertensi (rata-rata 150/80, pernah stroke 200/100). Asam Urat (rata-rata 8), Kolesterol (rata-rata 280).
Sudah 1.5 tahun lebih mengkonsumsi obat-obatan, dengan rutinitas ke dokter setiap 1 bulan.

Tadinya saya tidak begitu percaya terhadap mitos hewan undur-undur yang dikonsumsi hidup2 dpt menurunkan/meringankan segala kelainan penyakit tersebut diatas, lewat referensi 3 orang dan mencarinya diinformasi internet, saya pun tertarik untuk mencobanya kepada ibu saya.

Obat rutin diminum sesuai anjuran dokter. Undur-undur dimasukan kekapsul kosong sejumlah 5 hewan setelah makan siang.
Entah bagaimana ceritanya/kemampuan hewan undur-undur di dalam tubuh, Tes darah bulan ini menunjukan semuanya dalam keadaan sangat NORMAL. Baik gula darah, asam urat dan kolesterol (hipertensi dalam taraf wajar rata-rata 140/75) .

Saya mempunyai alat ukur diabetes dan tensimeter. Awalnya pada minggu pertama s/d ketiga, perubahan tidak mencolok. Entah ketika tes laboratorium Rumah Sakit semuanya menunjukan batas normal hingga Dokter yang rutin memerksa mengucapkan selamat.

Rutinitas mengkonsumsi Hewan Undur-undur ini masih dilakukan.
“saya sangat berharap terhadap para Dokter yang mempunyai jiwa peneliti, untuk dapat meneliti kandungan hewan ini. Dan cara kerjanya ditubuh manusia”.

Atau ada diantara para mailis yang mempunyai pengalaman yg sama?
Terima kasih.

Pebisnis Undur undur
Suganda, misalnya. Lelaki warga Desa Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, itu bahkan telah membudidayakan undur-undur sejak sepuluh tahun silam. Hewan yang biasa hidup di pasir kering dan berjalan mundur ini digunakan sebagai obat bagi penyakit diabetes dan penambah stamina. Menurut Suganda, khasiat undur-undur diketahuinya dari orang tua dan ahli pengobatan Cina.

Penjualan undurundur secara online juga suduh mulai ramai, bapak Okman misalnya menawarkan undurundur seharga Rp.1000/ekor. Hanya saja pembelian harus dalam satu paket minimal 100 ekor plus bonus 25 ekor. Hebatnya dia punya motto kirim dulu baru bayar. Info selengkapnya di http://hendabanget.wordpress.com/2008/02/06/penawaran-undur-undur/

Ada lagi bapak Bonie seorang pengepul undur undur di daerah Bogor, menawarkannya dengan harga yang sama dan untuk wilayah JABODETABEK dapat mengantarkannya pada hari yang sama. Info selengkapnya di http://pengepulundurundur.indonetwork.co.id/526354/undur-undur.htm.

Namun demikian, dari sisi medis pengobatan diabetes ditekankan pada tiga hal. Yaitu, pola makan, olahraga, dan terapi obat. Namun bila penderita diabetes bisa mengatur pola makan dan olahraga yang baik, terapi obat bukan lagi hal penting.

Referensi:
http://hendabanget.wordpress.com/tentang-undur-undur/
http://www.liputan6.com/sosbud/?id=157510
http://en.wikipedia.org/wiki/Antlion

Obat Tradisional Tidak Jamin Sembuhkan Diabetes Mellitus

Jakarta (ANTARA News) - Pengobatan dengan meminum beragam obat tradisional dan menggunakan berbagai metode non konvensional lainnya tidak menjamin dapat menyembuhkan penyakit Diabetes Mellitus (DM).

“Hingga sekarang masih belum terbukti secara medis dari berbagai penelitian bahwa terdapat sejumlah obat tradisional seperti jamu-jamuan tertentu yang dapat menyembuhkan penyakit diabetes,” kata Dr Salim Lim, SpPD, dalam diskusi tentang Diabetes Mellitus di Jakarta, Rabu.
Salim menuturkan, kekurangan dalam berbagai obat tradisional adalah kerap tidak mencantumkan efek samping yang dialami orang yang meminum obat tertentu.

Selain itu, ujar dia, berbagai metode non-konvensional seperti berendam di air belerang juga tidak akan menyebabkan orang sembuh dari DM.

“Berendam di air belerang tersebut mungkin dapat mengobati luka di tubuh seseorang yang sukar sembuh karena mengidap diabetes, tetapi tidak menyembuhkan diabetes orang tersebut,” kata Salim.

Ia memaparkan, bila seseorang divonis menderita DM, maka pertama kali gaya hidupnya akan dicoba untuk dimodifikasi antara lain dengan mengatur pola makannya dengan diet (misalnya mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat) dan memperbanyak aktivitas fisik seperti olahraga.

Salim yang berpraktek di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading itu mengemukakan, pentingnya aktivitas fisik tersebut karena umumnya orang yang menderita DM adalah mereka yang kelebihan berat badan.

“Berdasarkan metode BMI (Indeks Berat Badan), maka berat badan yang ideal bagi lelaki adalah tinggi badannya dalam sentimeter dikurangi 100, sedangkan yang perempuan adalah sama, tetapi dikurangi lagi dengan sepersepuluh dari hasil pengurangan sebelumnya,” katanya.
Bagi penderita DM yang sudah parah, maka pengobatannya bisa berkisar antara pemberian obat antidiabetik hingga pemberian injeksi insulin ke dalam tubuh.

Salim juga menjelaskan, terdapat dua tipe pemeriksaan gula darah, yaitu pemeriksaan dengan puasa sebelumnya, dan pemeriksaan sewaktu atau tidak puasa sebelumnya.

“Orang dapat dikatakan terkena penyakit diabetes bila hasil pemeriksaan kadar gula darah dengan puasa menunjukkan angka diatas 126, dan yang sewaktu tidak puasa menunjukkan angka di atas 200. Itu berdasarkan ketetapan American Diabetic Association,” katanya.(*)

Sumber: Antara 02/01/08 23:32

Minyak Kelapa Murni Untuk Obat Kencing Manis (Diabetes)

Diabetes mellitus di Indonesia dikenal dengan nama kencing manis. Kencing manis adalah glikosuria (glukosa dalam urin) yang diakibatkan Karena menumpuknya glukosa dalam darah sehingga dikeluarkan bersama urin. Dalam kondisi ini, produksi insulin atau enzim menurun sehingga metabolisme terganggu. Hal ini menyebabkan glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel-sel sehingga konsentrasi glukosa darah meningkat. Timbunan glukosa tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi dan akhirnya dibuang bersama urin.

Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi energi untuk sel denagn cara mentransfer glukosa darh dalam sel-sel yang membutuhkan. Glukosa dalam darah tidak dapat langsung digunakan sebagai energi, harus ditransfer terlebih dahulu ke dalam sel-sel melaluiproses oksidasi dalam sel. Selain itu, insulin juga mengubah glukosa menjadi energi cadangan (glikogen dan lemak). Jika glukosa darah berlimpah, akan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan otot. Sementara lemak disimpan dalam jaringan adipose, untuk menormalkan kadar glukosa darah.

Kandungan MCFA (medium chain fatty acid)dalam VCO,mampu merangsang produksi insulin, yaitu hormon pengangkut zt gula ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, VCO juga dapat menembus dinding usus tanpa bantuan enzim sehingga sel mampu menghasilkan energi lebih cepat.

Dari berbagai sumber

Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Diabetes

TEMPO Interaktif, Washington:Ketika Shakespeare menyebut tidur sebagai “pemberi gizi terpenting dalam kehidupan yang menyenangkan”, dia mungkin akan sehat semasa dia hidup, paling tidak secara medis.

Para peneliti di Universitas Chicago Medical Center melaporkan, gangguan tidur merusak kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula dalam darah, yang potensial meningkatkan resiko menjadi tipe 2 diabetes.

Lebih dari 18 juta penduduk Amerika mengidap diabetes dan kebanyakan adalah tipe 2. Gejalanya, tubuh menjadi resistan untuk hormon insulin atau tidak memproduksinya cukup untuk mengatur darah dalam aliran darah.

Penelitian yang dipimpin Dr Esra Tasali, asisten professor bidang pengobatan, mempelajari pola tidur dari sembilan sukarelawan, lima laki-laki dan empat perempuan, dengan berat badan normal, keadaan kesehatan baik dan berumur antara 20-31.

Tidur normal dibagi menjadi sejumlah tahapan, dimana tahapan slow-wave sleep dianggap sebagai yang terdalam.

Ketika sukarelawan mencapai tahapan slow-wave sleep, para peneliti membuat keributan yang cukup untuk mengganggu tidur mereka, namun tanpa membangunkan mereka.

Para peneliti itu melaporkan, setelah tiga hari, kemampuan sukarelawan untuk mengatur gula dalam darah turun menjadi 25 persen.

Hasil studi sebelumnya mengindikasikan kekurangan tidur dapat menurunkan kemampuan untuk mengatur gula. Laporan ini menjadi bukti tambahan bahwa kualitas tidur yang kurang juga menjadi resiko diabetes. 

AP | Nieke Indrietta

Daun Salam Obat Diabetes

Sifat dan Khasiat :
Daun rasanya kelat dan astrigen

Kandungan Kimia :
Salam menganung minyak asiri (sitral, eugenol), tanin dan flavonoid

Bagian yang digunakan :
Bagian yang digunakan adalah daun. Selain itu kulit batang, akar dan buah
juga berkhasiat sebagai obat.

Indikasi:
Daun digunakan untuk pengobatan:
Kolesterol tinggi
Kencing manis (Diabetes mellitus)
Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Radang lambung/maag (gastritis)
Diare


Buah digunakan untuk pengobatan Mabuk alkohol
Cara pemakaian:
Untuk obat yang diminum, minum rebusan 7-20 lembar daun segar atau daun yang telah dikeringkan. Untuk pemakaian luar, giling daun, kulit batang atau akar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti kudis dan gatal-gatal.

Diare
Cuci 15 lembar daun salam segar samapi bersih. Tambahkan 2 gelas air, lalu
rebus sampai mendidih (Selama 15 menit). Selanjutnya masukkan sedikit garam. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus.

Kencing manis (Diabetes Mellitus)
Cuci 7-15 lembar daun salam segar, lau rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus sebelum makan. Lakukan sehari 2 kali.

Menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi
Cuci 10-15g daun salam segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus di malam hari. Lakukan pengobatan ini setiap hari.

Menurunkan tekanan darah tinggi
Cuci 7-10 lembar daun salam sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Sakit maag
Daun salam segar sebanyak 15-20 lembar dicuci bersih. Rebus dengan 1/2 liter air sampai mendidih selama 15 menit. Tambahkan gula enau secukupnya. Setelah dingin, minum airnya sebagai teh. Lakukan setiap hari sampai rasa perih dan penuh dilambung hilang.

Mabuk alkohol
Cuci 1 genggam buah salam masak sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Peras dan saring, lalu air yang terkumpul diminum sekaligus

Kromatografi gas menunjukkan minyak asiri dan salam mengandung 28 gas komponen, salah satunya eugenol. Dengan kromatografi lapis tipis disimpulkan bahwa minyak asiri daun salam terdiri dari seskuiterpen lakton yang mengandung fenol. Konsentrasi terkecil minyak asiri yang mampu menghambat pertumbuhan E.Coli adalah 40%, sedangkan terhadap S.aureus sekitar 5% (Retno Sadewi, FF UGM, 1992)

Uji mikrobiologi dengan menggunakan metode cakram menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam dapat, menghambat pertumbuhan bakteri E.coli, Vibrio cholera, Salmonella sp. tetapi Enterobacter sp. bersifat resisten. (Beni Wraman, JF FMIPA UNAND)

Ekstrak air daun salam memiliki efek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah). Pada tikus penderita diabetes mellitus yang tidak tergantung pada insulin (DMTTI), sedangkan pada tikus penderita diabetes mellitus yang tergantung pada insulin tidak nampak efek hipoglikemik. (Ni Putu Maryati, FF UGM, 1989)

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty

Melawan Wabah Diabetes Dunia dengan Buah Pare


oleh: G Sianturi

 DUA dasawarsa ini wabah kencing manis dunia, tercepat dan terbesar terjadi di Asia Pasifik (Dr Clive Cockram, Ketua Asia Pasifik Tipe 2 Diabetes Mellitus Policy Group). Kenyataan ini memberi dampak besar terhadap konsekuensi sosial ekonomi regional.

Selama ini kencing manis bukan turunan (diabetes mellitus, DM, Tipe 2). Wabah kencing manis pada lebih 90 persen kasus kencing manis dunia terjadi pada kelompok usia baya dan tua. Namun, sekarang DM juga banyak menimpa anak, remaja, dan warga kurang mampu. Penyebabnya lantaran kurang gerak, dan menu kebarat-baratan. AS, Rusia, Jepang, Pakistan, dan Indonesia, termasuk negara yang tengah memikul ancaman itu.

Kencing manis tergolong penyakit menahun. Tubuh perlu disokong agar insulin yang membantu memasukkan gula ke dalam sel, jumlah dan fungsinya mencukupi. Untuk itu diperlukan obat atau insulin tambahan. Selama insulin tubuh hanya bisa memadai dengan bantuan obat atau tambahan suntikan insulin, tubuh pasien DM bergantung obat sepanjang hidup. Padahal obat sendiri membawa dampak ekonomi, selain efek sampingnya.

Khasiat buah pare (momordica charantia) sebagai obat di Cina sudah dicatat Li sejak tahun 1578. Awalnya sebagai tonikum, obat cacing, obat batuk, antimalaria, seriawan, penyembuh luka, dan penambah nafsu makan. Ratusan riset di banyak negara yang berkembang kemudian menyingkap buah pahit ini berefek menurunkan kadar gula darah (hypopglycemic effect) pada kelinci sehat maupun yang sudah dibuat berpenyakit gula.

Riset serupa di Jerman, Inggris, India, Jepang, Thailand, dan Malaysia mempertegas zat berkhasiat pare sebagai antidiabetes. Buah pare yang belum masak mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida cucurbitacin, momordicin, dan charantin.

UNTUK menemukan kandungan zat berkhasiat lain dalam buah pare, analisis phytopharmaca buah pare sudah banyak dikerjakan. Sejak lama pare digunakan juga sebagai anti-kanker, anti-infeksi, dan dalam tahun-tahun belakangan terungkap pula kalau pare berkhasiat sebagai anti-AIDS (Riset Zhang 1992; Eric von Wettberg, 1998; TB Ng 1995; dan Sylvia Lee-Huang 1995). Efek buah pare sebagai anti-virus HIV terletak pada kandungan protein momorcharin alfa dan beta, atau pada protein MAP30 (Momordica Antiviral Protein 30).

Efek pare dalam menurunkan gula darah pada hewan percobaan bekerja dengan mencegah usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu diduga pare memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes paling tua dan banyak dipakai). Obat jenis ini menstimulasi sel beta kelenjar pancreas tubuh memproduksi insulin lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek pare dalam menurunkan gula darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin. 

Dari begitu banyak riset pare sebagai penurun gula darah, ada benang merah bahwa dalam menurunkan gula darah, pare memiliki lebih dari satu mekanisme. Lebih dari itu, penelitian pare di Jerman berhasil menemukan dosis efektif penurun gula darah pare pada kelinci sehat sebesar 0,5 gram/ kg berat badan, dan 1-1,5 gram/kg berat badan untuk kelinci yang sengaja dibikin kencing manis.

Apakah dosis terapi pare pada manusia setara dengan dosis terapi pada kelinci, hingga kini belum seluruhnya jelas. Namun, pemakaian dosis pare yang berlebihan perlu dipertimbangkan, apalagi jika penggunaannya digabung dengan obat antidiabetes dari dokter. Penggunaan saripati pare pada ibu hamil, anak-anak, dan orang-orang yang kadar gula darahnya cenderung rendah, tidak dianjurkan, sebab bisa membahayakan.

MELIHAT potensi buah pare sebagai anti-diabetes, bagi pasien diabetes pare membuka cakrawala baru. Selain pada kencing manis turunan, pare terutama bermanfaat bagi pasien diabetes Tipe 2, jenis kencing manis bukan turunan yang terbanyak mengisi populasi diabetes dunia. Termasuk bagi warga tak mampu di Indonesia.

Dunia menaruh harapan pada buah pare sebagai anti-diabetes oleh karena obat kimiawi tidak lebih aman dan lebih murah dibandingkan obat alami seperti buah pare. Di Amerika dan Eropa, kencing manis menyedot 10 persen ongkos kesehatan nasional.

Sementara itu, dalam pilihan terapi apa pun, kini dunia semakin condong beralih seberapa bisa mencari khasiat obat yang berasal dari alam (phytopharmaca). Pertimbangannya, efek samping obat dari alam umumnya tidak seburuk obat sintetis. Namun, persoalannya tetap saja bahwa penelitian bahan alam untuk dijadikan obat pun sama petik dan makan ongkos seperti temuan untuk sebuah obat sintetis. (HANDRAWAN NADESUL, Pengasuh rubrik kesehatan disejumlah media, penulis kolom dan buku)

Sumber: Kompas, Selasa, 02 Juli 2002 
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0207/02/192257.htm

Bawang Merah dan Makanan Sarat Serat - Untuk Turunkan Kadar Gula Darah

 oleh: Siswono

DIABETES mellitus (DM) yang sering disebut orang awam "kencing manis", merupakan sejumlah gangguan yang memiliki ciri-ciri khas utama tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes berarti "mengalir terus" karena penderitanya selalu minum dan dalam jumlah banyak, kemudian mengalir terus berupa urin alias kencing. Sementara mellitus berarti "manis", sebab urin penderitanya mengandung glukosa alias gula darah yang berasa manis.

PADA dasarnya, DM disebabkan oleh hormon insulin penderita yang tak mencukupi atau tidak efektif sehingga tak dapat bekerja normal. Padahal, pada orang normal, insulin mempunyai peran utama mengatur kadar gula dalam darah; sekitar 60-120 mg/dl dalam keadaan puasa, dan di bawah 140 mg/dl pada dua jam sesudah makan.

Ada dua kategori DM yang paling umum, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1, DM yang diidap oleh 5-10 persen penderita, biasanya terjadi pada anak-anak atau orang dewasa muda. Sementara diabetes tipe 2, DM yang diidap oleh 90-95 persen dari semua penderita diabetes, meningkat dalam jumlah, khususnya pada populasi minoritas.

Diabetes dijumpai pada semua kelompok populasi dan umur, tetapi meningkat dalam jumlah penderita pada kelompok lansia (lanjut usia) dan orang-orang berkulit hitam, Hispanic, penduduk asli Amerika, dan orang-orang Asia.

The Congressionally-Established Diabetes Research Working Group (1999) melaporkan bahwa walaupun kematian karena penyakit-penyakit kanker, stroke, dan kardiovaskular cenderung berkurang sejak 1988, angka kematian karena diabetes naik sekitar 30 persen. Usia harapan hidup orang-orang yang menderita diabetes rata-rata 15 tahun lebih pendek dari orang-orang yang tidak menderita.

Di Indonesia, terutama di masyarakat kota, diabetes tergolong penyakit yang menonjol saat ini.

Penelitian Waspadji tahun 1982 menemukan, ada 1,7 persen penderita diabetes di Jakarta, dan tahun 1992 naik menjadi 5,7 persen. Penelitian epidemiologi di Depok tahun 2001-kerja sama Perkeni (Perkumpulan Endokrinolog Indonesia) dan Departemen Kesehatan-mendapatkan jumlah penderita diabetes 6,2 persen. (Kompas, 5 November 2001). Kasus diabetes paling banyak di Indonesia dijumpai di Manado yang mencapai 6,1 persen. (Kompas, 29 Mei 2002).

Berdasarkan catatan WHO tahun 1998, jumlah penderita diabetes di Indonesia menduduki peringkat ke-6 terbanyak di dunia setelah India, Cina, Rusia, Jepang, dan Brazil. Jumlah penderita diabetes di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 12 juta jiwa dalam tahun 2025. Peningkatan 250 persen dari 5 juta penderita pada tahun 1995 itu terjadi akibat meningkatnya populasi penduduk lansia dan perubahan pola hidup, mulai dari jenis makanan yang dikonsumsi sampai berkurangnya aktivitas fisik.

Selama berabad-abad, lebih dari 400 tanaman berhasil dikenali sebagai "obat" diabetes. Di Eropa, Asia, dan Timur Tengah, bawang merah mentah sudah lama dijadikan makanan pilihan favorit untuk mengendalikan gula darah. Di Puerto Rico, Kuba, dan Santo Domingo, paria telah digunakan secara luas sebagai "obat" tradisional untuk diabetes.

Studi mutakhir membuktikan bahwa konsumsi makanan tinggi serat, khususnya serat larut, dapat memperbaiki kontrol terhadap gula dalam darah penderita diabetes tipe 2. Studi tersebut dilakukan oleh dr Manisha Chandalia dan kolega-koleganya dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam dan Pusat Gizi Manusia, University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, Amerika Serikat.

Khasiat tolbutamide dalam bawang merah

Bawang merah sudah lama menduduki tempat terhormat dalam ilmu kedokteran sebagai "obat" diabetes. Penelitian-penelitian modern memperlihatkan, bawang merah memiliki "kekuatan" menurunkan gula darah, dan dayanya dimiliki pada kadar yang ditemukan dalam makanan.

Para peneliti India yang melakukan pemberian bawang merah, baik berupa jus maupun bawang merah "bulat" alias masih utuh, sebesar 25-200 gram pada subjek yang ditelitinya, mendapatkan bahwa makin banyak bawang merah yang diberikan, makin besar gula darah yang berkurang. Tak ada perbedaan antara bawang merah mentah dan bawang merah yang telah direbus.

Menurut teori tim peneliti, bawang merah mempengaruhi metabolisme gula dalam hati, atau metabolisme pelepasan insulin, dan/atau mencegah perusakan insulin. "Agen" yang mungkin mempunyai kemampuan hipoglikemia, menurunkan kadar gula darah, aktif itu adalah allyl propyl disulfide dan allicin. Bukti eksperimen dan klinis menunjukkan bahwa allyl propyl disulfide menurunkan gula darah dengan cara meningkatkan "masa hidup" (lifespan) insulin.

Sebenarnya, sudah sejak tahun 1923 ilmuwan-ilmuwan mendeteksi terdapatnya depressor gula darah dalam bawang merah, dan pada 1960-an, para peneliti berhasil mengisolasi senyawa antidiabetes dari bawang merah yang bekerja mirip dengan obat farmasi antidiabetes umum, dikenal sebagai tolbutamide, yang sering dipakai untuk mengurangi kadar gula darah. Cara kerja tolbutamide ialah merangsang sintesis dan pengeluaran insulin. Pada kelinci percobaan, ekstrak bawang merah memperlihatkan, 77 persen sama efektifnya dengan dosis standar tolbutamide.

Hasil penelitian lain menunjukkan, bawang merah mempunyai efek menurunkan gula dan lemak darah. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk menambahkan bawang merah ke dalam setiap hidangan makanan. Bawang merah dapat digunakan setelah makan dalam jumlah bebas.

Serat larut dalam makanan alami

Tingginya kadar gula darah merupakan masalah utama pada diabetes. Riset membuktikan bahwa serat memiliki efek kuat terhadap pengendalian gula darah.

Pada studi yang dilakukan Chandalia et al, 13 penderita diabetes tipe 2 diminta mengikuti dua jenis diet, masing-masing selama enam minggu. Diet pertama adalah diet yang mengandung serat dalam jumlah moderat (total serat 24 g; 8 g serat larut dan 16 g serat tidak larut), sebagaimana dianjurkan American Diabetes Association. Sementara, diet kedua ialah diet tinggi serat (total serat 50 g; masing-masing 25 g serat larut dan serat tak larut) yang mengandung susunan makanan alami sarat serat.

Kedua diet, yang disiapkan di dapur riset, mengandung zat gizi makro dan energi yang sama (lihat Tabel). Chandalia dkk kemudian membandingkan efek dari dua diet tersebut terhadap kontrol gula darah dan kadar lemak darah.

Hasilnya? Penderita-penderita diabetes yang mengonsumsi total serat 50 g sehari-sama dengan 7 hingga 8 porsi buah dan sayuran-alias diet tinggi serat mempunyai kadar gula darah lebih rendah dan lebih stabil daripada penderita-penderita diabetes yang mengonsumsi diet moderat serat. Diet tinggi serat juga menurunkan kadar kolesterol total darah sekitar 7 persen.

Bagaimana mekanisme tepatnya konsumsi makanan tinggi serat dapat memperbaiki pengendalian gula darah, belum jelas. Namun, hal tersebut diduga disebabkan oleh serat larut jenis gum dan pektin yang dapat memperlambat pengosongan lambung, dan bahkan memperlambat atau menurunkan penyerapan gula darah.

Studi Chandalia dkk menunjukkan pula bahwa asupan (intake) serat larut yang tinggi mungkin dicapai dengan mengonsumsi makanan alami yang sarat serat. Diet tinggi serat dan sedikit efek sampingnya dapat diterima dengan baik oleh para penderita. Oleh karena itu, untuk meningkatkan konsumsi seratnya, para penderita diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi makanan alami sarat serat dibandingkan dengan preparat atau suplemen serat.

Makanan-makanan sarat serat yang digunakan untuk diet tinggi serat dalam penelitian Chandalia dan kawan-kawan adalah buah berupa sajian koktail, jeruk segar, nanas segar, pepaya segar, buah persik (peach) segar, buah ceri, tomat segar, jagung, zucchini, kacang hijau, roti whole-wheat, dan havermout (oatmeal dan oat bran). Buah terutama jeruk dan nanas, kacang hijau, dan havermout merupakan sumber serat larut yang andal.

Nurfi Afriansyah, Peneliti pada Pusat Litbang Gizi dan Makanan Depkes RI

Sumber: Kompas, Selasa 11 Februari 2003

Apa Itu Diabetes

Diabet atau kencing Manis adalah penyakit metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.


Banyak orang awam menganggap bahwa penyakit Diabet adalah penyakit baru, bahkan adakalanya menganggap penyakit tersebut identik dengan makan kentang dan akhirnya potong kaki. Menurut catatan sejarah, sebenarnya penyakit Diabet sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Ketika itu pula para ahli di jamannnya telah mengupayakan obat penyembuhnya.

- Papirus Ebers, Mesir (1500 SM): mengobati Penyakit sering Kencing
- Sushrutha, India (400 SM): Penyakit Kencing Madu
- Areteus (81-138 SM): Memberi nama Diabetes Mellitus. Beliaulah yang kemudian disebut 
   Bapak Diabetes Mellitus.

Gejala Awal:
-  Banyak minum / mudah haus
-  Banyak kencing
-  Banyak makan / mudah lapar

Gejala lanjutan:
- Banyak minum / mudah haus
- Banyak kencing
- Berat badan menurun
- Mudah lelah


Seseorang didiagnosa Diabet, bila:

Ada Gejala, dan Kadar Gula Darah Puasa > 120 mg/dl; atau Kadar Gula 2 jam sesudah makan > 200 mg/dl atau Kadar Gula Darah sewaktu > 200 mg/dl

Tidak ada Gejala, tetapi pada pemeriksaan Laboratorium, didapatkan: Gula Darah Puasa > 120 dan Kadar Gula 2 jam sesudah makan > 200 mg/dl; atau Gula Darah Puasa > 120 mg/dl dan Kadar Gula sewaktu > 200 mg/dl; atau Gula darah 2 jam sesudah makan > 200 mg/dl dan Gula Darah sewaktu > 200 mg/dl


Bila gula tidak terkontrol atau tidak diobati, maka akan timbul gejala kronis, berupa:
- Banyak minum / mudah haus
- Banyak kencing, disertai dengan tanda-tandalain, diantaranya:
-  Sering kesemutan
-  Kulit terasa panas dan tebal
-  Kram dan mudah capai,
-  Mudah mengantuk
-  Mata menjadi kabur
-  Gatal sekitar kemaluan, terutama wanita
-  Gigi mudah goyah dan mudah lepas
-  Kemampuan sex menurun
-  Para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau               melahirkan dengan bayi berat lahir > 4 kg.


Penyakit Diabet / Kencing Manis kebanyakan adalah penyakit keturunan, bukan penyakit menular. Bisa juga karena sebab lain, misalnya:

- Terlalu lama minum obat tertentu
- Terkena infeksi virus, dll

Penyakit Diabet tidak ditakutkan, asalkan:
Kontrol Gula Darah secara teratur
Minum obat sesuai dosis yang dianjurkan
Diet sesuai anjuran
Olahraga sesuai kemampuan
Berdoa


Bila penderita Diabet dapat merawat dirinya dengan baik, maka insya Allah akan dapat hidup bahagia bersama Diabet. Bila diremehkan , komplikasi dapat menyerang seluruh anggota tubuh.

Kepada penderita Diabet dihimbau agar:

- Memerangi Diabet dengan cara mencegah dan merawatnya sedini mungkin
- Memerangi Diabet yang sudah menunjukkan komplikasi dengan cara mengobatinya dengan 
  baik dan teratur agar komplikasi tidak berkelanjutan

Komplikasi Diabet:
- Komplikasi Akut (komplikasi yang segera terjadi dalam waktu penedk): Hipoglikemi                      (kekurangan glukosa / gula).
  Gejalanya: lapar, gemetar, keringat dingin, pusing, dll. Penanggulangan: makan roti, pisang dll

- Koma Diabetik ( glukosa terlalu tinggi ). Gejalanya: nafsu makan menurun, haus, minum 
   banyak, kencing banyak, mual, muntah, napas cepat. Penanggulangan: Segera ke Rumah Sakit

- Komplikasi Kronik (komplikasi yang muncul dalm waktu yang lama, bila kadar gula tidak 
   terkontrol)


Bila lengah, dapat terjadi komplikasi kronik yang menyerang seluruh tubuh, dari rambut sampai ujung kaki termasuk alat tubuh di dalamnya. Bila perawatan tertib dan teratur, komplikasi tidak akan muncul. 

Apa saja komplikasinya?
Rambut : menipis, mudah rontok
Telinga : berdesing, pendengaran menurun
Mata : makin kabur, mata terasa kering, dll
Lidah : terasa tebal, kenikmatan terganggu
Ludah : mengental, mulut terasa kering
Gigi : mudah goyah
Paru : bila batuk lama
Jantung : mudah terkena penyakit jantung koroner
Lever : mudah terkena penyakit hati
Perut : mudah kembung, dll
Ginjal : mudah terkena gangguan fungsi ginjal
Kandung kemih: sering ngompol
Seksual : menurun
Urat syaraf : kesemutan, rasa tebal, kram, ngilu dll
Pembuluh darah: mengecil dan mudah timbul borok
Kulit : mudah bisulan

Diet Diabet
Penderita Diabet secara umum harus mengurangi makanan dan minuman yang mengandung gula. Jadwal makan: 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan antara (snack)

Sumber :  Prof. DR. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, 2002 M.